Menghargai
Peninggalan Sejarah
1. Peninggalan sejarah adalah adalah
warisan masa lampau yang memiliki nilai sejarah. Peninggalan sejarah ini bisa
berbentuk fosil, peralatan hidup di masa lampau, prasasti, bangunan, dan buku
(kitab). Contoh bangunan peninggalan sejarah antara lain candi, tempat ibadah,
benteng, museum, monumen, dan makam. Tiap daerah memiliki peninggalan sejarah
yang berbeda.
2. Fosil adalah sisa-sisa tulangbelulang
manusia dan hewan atau tumbuhan yang membatu. Tulangbelulang dan sisa-sisa
tumbuhan itu berasal dari masa purba. Mereka tertanam di lapisan tanah.
Umumnya, fosil-fosil ini sudah berumur jutaan tahun. Fosil tengkorak manusia
purba dari Sangiran (Jawa Tengah) ditemukan pertama kali oleh E. Dubois.
3. Kebanyakan prasasti yang ditemukan di
Indonesia menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Ada juga prasasti
yang menggunakan bahasa Melayu Kuno.
4. Candi adalah bangunan kuno yang terbuat
dari susunan batu. Candi didirikan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara
keagamaan. Di Indonesia, ditemukan banyak candi. Candi yang ada di Indonesia
merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha. Contoh peninggalan
sejarah berupa candi antara lain Candi Borobudur, Prambanan, Muaratakus, dan Mendut.
5. Gedung adalah suatu bangunan rumah.
Banyak gedung yang mempunyai nilai sejarah. Misalnya, Gedung Stovia, Gedung
Sumpah Pemuda, Gedung Proklamasi (Jakarta).
6. Contoh tempat ibadah yang bernilai
sejarah antara lain adalah Masjid Demak (Jawa Tengah), Gereja Katedral Jakarta,
dan Pura Besakih (Bali).
7. Benteng adalah bangunan yang
dipergunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Benteng-benteng
yang ada di Indonesia kebanyakan adalah peninggalan Belanda, Portugis, dan
Spanyol. Misalnya, Benteng Duurstede di Maluku, Benteng Malbourough di
Bengkulu, Benteng Vredeburg di Yogyakarta.
8. Istana adalah tempat tinggal raja atau
pemimpin negara. Di Indonesia ada banyak istana yang bernilai sejarah.
Misalnya, Kraton Yogyakarta, Kraton Cirebon, Istana Negara, dan Istana Bogor.
9. Tugu atau monumen adalah suatu bentuk
bangunan yang didirikan untuk memperingati suatu peristiwa. Peristiwa itu
dianggap penting atau bersejarah. Misalnya, Tugu Pahlawan di Surabaya, Tugu
Proklamator di Jakarta, Monumen Yogja Kembali, Monas, dan Monumen Pancasila
Sakti di Lubang Buaya.
10. Makam yang mempunyai nilai sejarah
adalah tempat dikuburkannya tokoh-tokoh penting dalam sejarah. Misalnya, makam
Diponegoro di Manado, makam Bung Karno di Blitar, makam raja-raja Yogyakarta
dan Surakarta di Imogiri.
11. Contoh buku-buku peninggalan sejarah
antara lain Kitab Negara Kertagama, Kitab Mahabarata, dan Kitab Sutasoma.
Contoh dokumen penting adalah Naskah Proklamasi, Naskah Supersemar, dan
naskah-naskah perjanjian.
12. Selain berbentuk benda, ada juga
peninggalan sejarah yang berupa cerita rakyat. Contoh bentuk cerita rakyat
adalah legenda, mitos, dongeng, fabel, dan sage. Dalam cerita rakyat terdapat
pesan-pesan moral yang harus dipatuhi.
13. Legenda adalah cerita terjadinya suatu
tempat. Banyak masyarakat yang percaya cerita itu benar-benar terjadi.
a. Cerita terjadinya gunung Tangkuban
Perahu di Jawa Barat.
b. Cerita asal-usul nama Banyuwangi
di Jawa Timur.
c. Cerita terjadinya Rawa Pening di
Jawa Tengah.
d. Cerita terjadinya Danau Toba di
Sumatera Utara.
14. Mitos adalah cerita yang dipercaya
benar-benar terjadi, dianggap suci, dan memiliki tokoh dewa. Contohnya,
asal-usul candi Prambanan, asal-usul Selat Bali, dan Putri Buruti Siraso
(Sumatera Utara).
15. Dongeng adalah cerita yang tidak pernah
terjadi dalam kehidupan nyata. Biasanya berupa cerita tentang keajaiban atau
kesaktian. Misalnya, dongeng Jaka Tarub, Timun Emas, Bawang Putih dan Bawang
Merah, dan sebagainya.
16. Fabel termasuk cerita rakyat. Fabel
berisi pendidikan moral. Biasanya berceria tentang kehidupan hewan atau
binatang. Dalam fabel, hewan-hewan bisa bicara seperti manusia.
17. Sage adalah cerita tentang tokoh
kepahlawanan.
18. Sejarah adalah cerita yang benar-benar
terjadi, contoh:
a. Kisah terjadinya Jakarta
Pada
zaman kerajaan Hindu Pajajaran, daerah Jakarta bernama Sunda Kelapa. Sunda
Kelapa adalah kota pelabuhan. Keramaian Sunda Kelapa menarik bangsa Portugis.
Mereka mulai menduduki Sunda Kelapa pada tanggal 21 Agustus 1522. Para pedagang
Portugis mulai membuat benteng.
Bangsa
Portugis diserang pasukan Kerajaan Demak. Penyerangan dipimpin oleh Fatahillah.
Fatahillah berasal dari Kerajaan Samudra Pasai yang berdiri di Aceh. ia
memimpin pasukan Demak menyerbu Portugis. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 22
Juni 1527
Sejak
itu, nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta. Nama Jayakarta berarti
kemenangan yang sempurna. Nama itu dipakai untuk mengenang kemenangan tentara
Demak atas bangsa Portugis. Kemudian, tanggal 22 Juni 1527 ditetapkan sebagai
hari lahir kota Jakarta. Nama Fatahillah sendiri diabadikan menjadi nama museum
di Jakarta.
Pada
masa penjajahan Belanda Jayakarta berganti nama menjadi Batavia. Sejak awal
abad ke-20, Batavia menjadi pusat kekuasaan Belanda. Batavia dikuasai Jepang
pada tanggal 9 Maret 1942. Sejak itu, nama Batavia diganti menjadi Jakarta
sampai sekarang ini.
b. Kisah terjadinya Yogyakarta
Pada
zaman dulu kedua kesultanan ini menjadi satu dengan nama Mataram. Waktu itu Ibu
Kota Mataram adalah Kertasura. Kertasura terletak sekitar 10 kilometer sebelah
barat Surakarta (Solo). Tahun 1742 Kerajaan Mataram jatuh karena sebuah
pemberontakan. Raja yang memerintah waktu itu adalah Susuhunan Pakubuwono II.
Raja dan seluruh anggota keluarga kerajaan melarikan diri ke Sura-karta (Solo).
Raden
Mas Said melancarkan pemberontakan. Sebenarnya Raden Mas Said adalah kemenakan
raja sendiri. Kerajaan Mataram menjadi kacau balau. Pangeran Mangkubumi
mengajukan diri membantu mengatasi kekacauan. Pangeran Mangkubumi adalah adik
raja sendiri.
Pada
tahun 1752 pemberontakan berkobar lagi. Pemberontakan berakhir dengan
diadakannya sebuah perjanjian pada tanggal 15 Februari 1755. Namanya Perjanjian
Giyanti. Berdasarkan perjanjian itu Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua,
Mataram Surakarta Hadiningrat dan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat. Susuhunan
Paku Buwono III menjadi raja Mataram Surakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi
menjadi raja Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebagai raja ia bergelar Sultan
Hamengkubuwono I.
19.Benda-benda peninggalan sejarah adalah
kekayaan negara. Kita harus menghargainya. Caranya antara lain dengan:
a. Menjaga dan merawatnya
b. Mengunjungi tempat-tempat
peninggalan serajah
c. Tidak menyalahgunakan benda-benda
peninggalan sejarah.
Diposkan oleh : nenengiswindipgsdips.blogspot.com
Hard Rock Hotel & Casino Las Vegas - MapYRO
BalasHapusRealtime 군포 출장마사지 driving directions to Hard Rock 당진 출장마사지 Hotel & Casino 화성 출장샵 Las 아산 출장마사지 Vegas, 89501 Highway 89, Las Vegas, 전주 출장마사지 based on live traffic updates and road conditions – from